Detail Hasil Penelitian

Cover

Judul

STUDI BISNIS PENGOLAHAN KARET PASCA PANEN KOTA BALIKPAPAN 2016

Kategori

Ekonomi dan Pembangunan

Instansi/OPD

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian Dan Pengembangan

Eksekutif Summary

Karet merupakan salah satu komoditas unggulan pertanian di kota Balikpapan, dengan total luas lahan 4498 Ha dengan jumlah produksi tahun 2012-2015 yaitu 27.662 ton, dimana capaian ini telah melampaui target RPJMD Kota Balikpapan sebesar 24.821 ton. Wilayah potensi pengembangan yaitu kecamatan Balikpapan Utara dan Kecamatan Balikpapan Timur. Agribisnis karet alam di masa datang akan mempunyai prospek yang makin cerah karena adanya kesadaran akan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam, kecenderungan penggunaan green tyres, meningkatnya industri polimer pengguna karet serta makin langka dan mahalnya minyak bumi sebagai bahan pembuatan karet sintetis. Memperhatikan hal diatas, diperlukan studi Bisnis Pengelolaan Karet Pasca Panen di Kota Balikpapan. Tujuan dari studi pengelolaan bisnis karet pasca panen ini adalah meninjau sejauh mana kelayakan pengembangan karet pasca panen di kota Balikpapan dapat dilaksanakan dilihat dari aspek pemasaran, teknis, ekonomis dan finansial. Berdasarkan kajian yang sudah dilakukan terkait dengan bisnis pengelolaan Karet Pasca Panen dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Jumlah Petani Karet di Kota Balikpapan adalah sejumlah 2004 dari 5980 jumlah petani secara keseluruhan, Jumlah ini merupakan 34% dari jumlah petani di Kota Balikpapan; (2) Luas Tanam Karet di Kota Balikpapan adalah 4507 dari 5088 potensi Lahan Perkebunan yang ada; (3) Produk Karet di Kota Balikpapan dijual berupa lump dan dipasarkan ke Banjarmasin untuk kebutuhan pabrik Crumb Rubber; (4) Dari sisi nilai Rantai Industri, di Kota Balikpapan terdapat industri Hulu berupa Bahan Olah Karet berupa Lump yang di produksi petani, dan sudah terdapat Industri Hilir yang mengolah Bahan Olah Karet menjadi Produk Akhir. Namun Masih Belum ada Industri Antara yang ada; (5) Tingkat Pertumbuhan Industri Pengolahan di Kota Balikpapan sebesar 11% pertahun dan memberikan konstribusi 9% dari PDRB Kota Balikpapan; (6) Tingkat Pertumbuhan Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik di Kota Balikpapan hanya 3% pertahun dan hanya memberikan Konstribusi ke Industri Pengolahan Kota Balikpapan hanya sebesar 2%. Rekomendasi: (1) Potensi Produksi Karet Kota dan juga Rantai Nilai Industri Karet maka sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah pada produksi Karet di Kota Balikpapan maka direkomendasikan pembangunan pabrik pengolahan karet di Kota Balikpapan; (2) Berdasarkan Peta Overlay Sebaran Kebun Karet yang ada di Kota Balikpapan dengan Kawasan Lindung Kota Balikpapan, Kebun Karet yang berada di Kawasan Hutan Lindung seluas 873,5 Ha berada di Kawasan Hutan Lindung. Terkait hal ini untuk menjamin keberlangsungan kuantitas produksi maka diperlukan peremajaan kebun karet di luar kawasan lindung yang ada; (3) Perlunya Pendampingan pada Petani dalam Pengelolaan Karet Pasca Panen terutama dalam hal penggunaan teknologi tepat guna; (4) Perlunya pendataan dan invetarisasi Jumlah Petani dan aspek legalitas kelompok nya sehingga proses pendampingan dapat berjalan simultan; (5) Jenis Klon Karet yang ada di Kota Balikpapan paling banyak adalah jenis klon PB namun masih adanya Klon IRR di Kebun Karet yang ada di Kota Balikpapan maka di perlukan inventasrisasiJenis Klon Karet yang ada di Kota Balikpapan terutama sebaran nya sehingga kegiatan peremajaan dapat berjalan secara simultan; (6) Pengembangan Pabrik Pengolahan Karet Kota Balikpapan berupa Pabrik Karet Crumb Rubber; (7) Perlunya Pengembangan Sistem Kemitraan, Jaringan Produksi, Pengolahan Dan Pemasaran dengan melibatkan seluruh stake Holder yang terlibat yakni Pemerintah, Perguruan Tinggi, Perbankan dan Kelompok Tani; (8) Kelayakan finansial Pembangunan Pabrik Karet olahan dengan Jenis Crumb Rubber adalah Layak dengan Indikator Finansial : BCR 2,43>1, IRR 177%, Pay Back Period 2 Tahun 6 Bulan; (9) Kelayakan Lokasi Pembangunan Pabrik Karet di Kota Balikpapan adalah di KIK Kariangau; (10) Rekomendasi Pengembangan Instalasi air limbah dalam Pabrik Pengolahan Karet Crumb Rubber menggunakan IPAL Lumpur Aktif; (11) Pengelolaan Karet yang ada di Kota Balikpapan diarahkan di Kelola melalui Badan Usaha Milik Daerah sehingga dapat berperan dalam melakukan pembinaan dan juga terkait peningkatan penerimaan daerah Kota Balikpapan. 

Tindak Lanjut